KONSEPSI IBD DALAM KESUSASTRAAN  

Posted by taufik hidayat in

ILMU BUDAYA DASAR YANG DIHUBUNGKAN DENGAN PUISI


Pembahasan puisi dalam rangka pengajaran Ilmu Budaya Dasar tidak akan diarahkan pada tradisi pendidikan dan pengajaran sastra dan apresiasinya yang mumi. Puisi dipakai sebagai media sekaligus sebagai sumber belajar sesuai dengan tema-tema atau pokok bahasan yang terdapat di dalam Ilmu Budaya Dasar.
Puisi tennasuk seni sastra, sedangkan sastra bagian dari kesenian, dan kesenian cabang/ unsur dari kebudayaan. Kalau diberi batasan, maka puisi adalah ekspresi pengalaman jiwa penyair mengenai kehidupan manusia, alam, dan Tuhan melalui media bahasa yang artistik/ estetik, yang secara padu dan utuh dipadatkan kata-katanya.
Kepuitisan, keartistikan atau keestetikan bahasa puisi disebabkan oleh kreativitas penyair dalam membangun puisinya dengan menggunalcan :
1.                   Figura bahasa ( figurative language ) seperti gaya personifikasi, metafora, perbandingan, alegori, dsb sehingga puisi menjadi segar, hidup, menarik dan memberi kejelasan gambaran angan.
2.                   Kata-kata yang ambiquitas yaitu kata-kata yang bermakna ganda, banyak tafsir.
3.                   Kata-kata berjiwa yaitu kata-kata yang sudah diberi suasana tertentu, berisi perasaan dan pengalaman jiwa penyair sehingga terasa hidup dan memukau.
4.                   Kata-kata yang konotatif yaitu kata-kata yang sudah diberi tambahan nilai-nilai rasa dan asosiasi-asosiasi tertentu.
5.                   Pengulangan, yang berfungsi untuk mengintensifkan hal-hal yang dilukiskan, sehingga lebih menggugah hati
Dibalik kata-katanya yang padat, ekonomis dan sukar dicema maknanya itu, puisi berisi potret kehidupan manusia. Puisi menyuguhkan kepada kita suasana-suasana dan peristiwa-peristiwa kehidupan manusia dan juga dalam kaitan kehidupannya dengan alam dan Tuhan. Ia merupakan hasil penghayatan dan pengalaman penyair terhadap kehidupan manusia, terhadap alam dan Tuhan yang diekspresikannya melalui bahasa yang artistik.

Adapun alasan-alasan yang mendasari penyajian puisi pada perkuliahan Ilmu Budaya Dasar adalah sebagai berikut :
1. Hubungan puisi dengan pengalaman hidup manusia.
Perekaman dan penyampaian pengalaman dalam sastra puisi disebut "pengalaman perwakilan". lin berarti bahwa manusia senantiasa ingin memiliki salah satu kebutuhan dasamya untuk lebih menghidupkan pengalaman hidupnya dari sekedar kumpulan pengalaman langsung yang tethatas.Dengan pengalaman perwakilan itu sastra/puisi dapat memberikan kepada para mahasiswa memiliki kesadaran (insight-wawasan) yang penting untuk dapat melihat dan mengerti banyak tentang dirinya sndiri dan tentang masyarakat.
Pendekatan terhadap pengalaman perwakilan itu dapat dilakukan dengan suatu kemampuan yang disebut "imaginative entry", yaitu kemampuan menghubungkan pengalaman hidup sendiri dengan pengalaman yang dituangkan penyair dalam puisinya.

2.         Puisi dan keinsyafan/kesadaran individual.
Dengan membaca puisi mahasiswa dapat diajak untuk dapat menjenguk hati/pikiran manusia, baik orang lain maupun did sendiri, karena melalui puisinya sang penyair menunjukkan kepada pembaca bagian dalam hati manusia, ia menjelaskan pengalaman setiap orang.
3.         Puisi dan keinsyafan sosial
Puisi juga memberikan kepada manusia tentang pengetahuan manusia sebagai mahluk sosial, yang terlibat dalam isue dan problem sosial. Secara imaginatif puisi dapat menafsirkan situasi dasar manusia sosial yang bisa berupa ;
-                     penderitaan atas ketidak adilan
-                     perjuangan untuk kekuasaan
-                     konflik dengan sesamanya
-                     pemberontakan terhadap hukum Tuhan
Puisi-puisi umumnya sarat akan nilai-nilai etika, estetika dan juga kemanusiaan. Salah satu nilai kemanusiaan yang banyak mewamai puisi-puisi adalah cinta kasih ( yang terpaut didalamnya kasih sayang, cinta, kemesraan dan renungan ).
Rendra dengan puisinya "episode" misalnya, melukiskan betapa kemesraan cinta begitu merasuk kedalam jiwa dua sejoli muda-mudi yang sedang menjalin cinta
Karni duduk berdua
di bangku halaman rumah pohon jambu dihalaman itu
berbuah dengan lebatnya
dan kami senang memandangnya angin yang lewat
memainkan daun yang berguguran tiba-tiba ia bettanya
"mengapa sebuah kancing bajumu lepas terbuka ?"
aku hanya tertawa
lalu ia sematkan dengan mesra sebuah peniti menutup bajuku sementara itu
aku betsihkan
guguran bunga jambu
yang mengotori rambutnya.

Kemesraan cinta tidak saja terpatri dalam lubuk hati masing-masing tetapi juga memancar dari sinar mata keduanya yang bening dan belaian-belaian mesra jari jemari mereka yang bergetar.
Cinta kasih itu kadang-kadang tidak berdiri sendiri, is sering berpadu dengan nilai-nilai kemanusiaan yang lain seperti penderitaan (kesepian, kesedihan, keputusasaan, dll)
"Padamu jua" misalnya mengungkapkan pandangan hidup ketuhanan dan ratapan hati Amir Hamzah yang hancur luluh karena tali cintanya yang telah begitu mesra dengan seorang gadis jawa direngut dan diputuskan oleh ayahnya, yang akan menjodohkan puteranya dengan gadis pilihan ayahnya yang masih terbilang kemenakannya sendiri.
PADAMU JUA
habis kikis
segala cintaku hilang terbang pulang kembali akan padamu seperti dulu
kaulah kandil kemerlap
pelita jendela dimalam gelap melambai pulang perlahan sabar, setia selalu
satu kekasihku aku manusia
rindu rasa rindu rupa dimana engkau
rupa tiada suara sayup
hanya kata merangkai hati
engkau cemburu
engkau ganas
mangsa aku dalam cakannu
beitukar tangkap dengan lepas

nanar aku, gila sasar
sayang berulang padamu jua engkau pelik menarik angin serupa dara dibalik tirai
Kasihmu sunyi
menunggu seorang diri
lalu waktu-bukan giliranku matahari bukan kawanku....
Tapi sebagai pemuda yang beriman Amir Hamzah tabah menghadapi cobaan hidup. Dengan selalu mendekatkan diri pada Tuhan. Allah satu-satunya zat yang maha pengasih dan penyayang yang dicintainya, yang menjadi tumpuannya mendapatkan pegangan dan petunjuk, sehingga ia dapat menguasai diri dari rasa putus asa. la selalu merenung-renung dalam solatnya dan pasrah atas kehendak Tuhan yang telah menentukan jalan nasibnya.
Habis kikis
segala cintaku hilang terbang pulang kembali aku padamu seperti dahulu
kaulah kandil kemerlap
pelita jendela di dalam gelap melambai pulang perlahan sabar, setia selalu
Dalam mendekatkan diri dengan Tuhannya ia selalu merindukan dan mendambakan rupa Tuhannya, namun tak pemah kunjung nampak. Amir hamzah jadi bingung dan cemas, kwatir Tuhan tidak mencintainya. Seperti pengakuaanya :
Satu kekasihku aku manusia
rindu rupa
rindu rasa
dimana engkau rupa tiada
suara sayup

Namun akhimya ia sadar dan taciwa bahwa zat Allah mertang tak dapat dijangkau oleh indra manusia, kecuali dengan ucapan :
( dalam sholat, berdoa, dsb )
hanya kata merangkai hati
Puisi merupakan sesuatu yang hidup dalam alam metafisis, suatu impian yang berkepribadian sehingga sukar dihayati isinya. Walaupun demikian bila puisi dibaca dengan baik setidaknya akan dapat membantu pembaca dalam menafsirkan maknanya.

Referensi :
http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/ilmu_budaya_dasar/bab3_konsepsi_ilmu_budaya_dasar_dalam_kesustraan.pdf

This entry was posted on Senin, 26 Maret 2012 at 19.47 and is filed under . You can follow any responses to this entry through the comments feed .

0 komentar

Posting Komentar