PRILAKU KONSUMEN  

Posted by taufik hidayat in

BAB I

PENDAHULUAN


A. LATAR BELAKANG

Pemahaman akan perilaku konsumen adalah tugas penting bagi para pemasar. Para pemasar mencoba memahami perilaku pembelian konsumen agar mereka dapat menawarkan kepuasan yang lebih besar kepada konsumen. Tapi bagaimanapun juga ketidakpuasan konsumen sampai tingkat tertentu masih akan ada. Beberapa pemasar masih belum menerapkan konsep pemasaran sehingga mereka tidak berorientasi pada konsumen dan tidak memandang kepuasan konsumen sebagai tujuan utama. Lebih jauh lagi karena alat menganalisis perilaku konsumen tidak pasti, para pemasar kemungkinan tidak mampu menetapkan secara akurat apa sebenarnya yang dapat memuaskan para pembeli. Sekalipun para pemasar mengetahui faktor yang meningkatkan kepuasan konsumen, mereka belum tentu dapat memenuhi faktor tersebut.
Tak diragukan lagi, konsumen tergolong aset paling berharga bagi semua bisnis. Tanpa dukungan mereka, suatu bisnis tidak bisa eksis. Sebaliknya jika bisnis kita sukses memberikan pelayanan terbaik, konsumen tidak hanya membantu bisnis kita tumbuh. Lebih dari itu, mereka biasanya akan membuat rekomendasi untuk teman dan relasinya.

B. PERUMUSAN MASALAH

A. Pengertian Prilaku Konsumen
B. Aplikasi Perilaku Konsumen dalam Bisnis
C. Pendekatan dalam meneliti perilaku konsumen.
D. Roda analisis konsumen.
E. Afeksi dan kognisi.
F. Proses pengambilan keputusan pembelian.
G. Faktor-faktor yang memengaruhi


BAB II

PEMBAHASAN


A. Pengertian Prilaku Konsumen


Perilaku konsumen adalah proses dan aktivitas ketika seseorang berhubungan dengan pencarian, pemilihan, pembelian, penggunaan, serta pengevaluasian produk dan jasa demi memenuhi kebutuhan dan keinginan. Perilaku konsumen merupakan hal-hal yang mendasari konsumen untuk membuat keputusan pembelian. Untuk barang berharga jual rendah (low-involvement) proses pengambilan keputusan dilakukan denganmudah, sedangkan untuk barang berharga jual tinggi (high-involvement) proses pengambilan keputusan dilakukan dengan pertimbangan yang matang.
perilku konsumen menurut Loudon dan Della Bitta (1993) adalah: “Consumer behavior may be defined as the decision process and physical activity individuals engage in when evaluating, acquiring, using, or disposing of goods and services”. Dapat dijelaskan perilaku konsumen adalah proses pengambilan keputusan dan kegiatan fisik individu-individu yang semuanya ini melibatkan individu dalam menilai, mendapatkan, menggunakan, atau mengabaikan barang-barang dan jasa-jasa.

B. Aplikasi Perilaku Konsumen dalam Bisnis

Pemahaman mengenai perilaku konsumen sangatlah penting dalam pemasaran. Menurut Engel, et al. (1994), perilaku konsumen adalah suatu tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk dan jasa, termasuk keputusan mendahului dan menyusuli tindakan ini. Terdapat dua elemen penting dari arti perilaku konsumen, yaitu: (1) proses pengambilan keputusan, (2) kegiatan fisik yang melibatkan individu dalam menilai, mendapatkan dan menggunakan barang dan jasa ekonomis (Swastha, 1990). Pemahaman akan perilaku konsumen cerdas dapat diaplikasikan dalam beberapa hal, yang pertama adalah untuk merancang sebuah strategi pemasaran yang baik, misalnya menentukan kapan saat yang tepat perusahaan memberikan diskon untuk menarik pembeli. Ke dua, perilaku konsumen dapat membantu pembuat keputusan membuat kebijakan publik. Misalnya dengan mengetahui bahwa konsumen akan banyak menggunakan transportasi saat lebaran, pembuat keputusan dapat merencanakan harga tiket transportasi di hari raya tersebut. Aplikasi ke tiga adalah dalam hal pemasaran sosial (social marketing), yaitu penyebaran ide di antara konsumen. Dengan memahami sikap konsumen dalam menghadapi sesuatu, seseorang dapat menyebarkan ide dengan lebih cepat dan efektif.Dan juga dapat memberikan gambaran kepada para pemasar dalam pembuatan produk,pnyesuaian harga produk,mutu produk,kemasan dan sebagainya agar dalam penjualn produknya tidak menimbulkan kekecewaan pada pemasar tersebut.

C. Pendekatan dalam meneliti perilaku konsumen.

Terdapat tiga pendekatan utama dalam meneliti perilaku konsumen.Pendekatan pertama adalah pendekatan interpretif. Pendekatan ini menggali secara mendalam perilaku konsumsi dan hal yang mendasarinya. Studi dilakukan dengan melalui wawancara panjang dan focus group discussion untuk memahami apa makna sebuah produk dan jasa bagi konsumen dan apa yang dirasakan dan dialami konsumen ketika membeli dan menggunakannya.
Pendekatan ke dua adalah pendekatan tradisional yang didasari pada teori dan metode dari ilmu psikologi kognitif, sosial, dan behaviorial serta dari ilmu sosiologi. Pendekatan ini bertujuan mengembangkan teori dan metode untuk menjelaskan perilaku dan pembuatan keputusan konsumen. Studi dilakukan melalui eksperimen dan survei untuk menguji coba teori dan mencari pemahaman tentang bagaimana seorang konsumen memproses informasi, membuat keputusan, serta pengaruh lingkungan sosial terhadap perilaku konsumen.
Pendekatan ke tiga disebut sebagai sains pemasaran yang didasari pada teori dan metode dari ilmu ekonomi dan statistika. Pendekatan ini dilakukan dengan mengembangkan dan menguji coba model matematika berdasarkan hierarki kebutuhan manusia menurut Abraham Maslow untuk memprediksi pengaruh strategi marketing terhadap pilihan dan pola konsumsi, yang dikenal dengan sebutan moving rate analysis.
Ketiga pendekatan sama-sama memiliki nilai dan tinggi dan memberikan pemahaman atas perilaku konsumen dan strategi marketing dari sudut pandang dan tingkatan analisis yang berbeda. Sebuah perusahaan dapat saja menggunakan salah satu atau seluruh pendekatan, tergantung permasalahan yang dihadapi perusahaan tersebut.

D. Roda analisis konsumen.

Roda analisis konsumen adalah kerangka kerja yang digunakan pemasar untuk meneliti, menganalisis, dan memahami perilaku konsumen agar dapat menciptakan strategi pemasaran yang lebih baik. Roda analisis konsumen terdiri dari tiga elemen: afeksi dan kognisi, lingkungan, dan perilaku.

E. Afeksi dan kognisi.

Elemen pertama adalah afeksi dan kognisi. Afeksi merujuk pada perasaan konsumen terhadap suatu stimuli atau kejadian, misalnya apakah konsumen menyukai sebuah produk atau tidak. Kognisi mengacu pada pemikiran konsumen, misalnya apa yang dipercaya konsumen dari suatu produk. Afeksi dan kognisi berasal dari sistem yang disebut sistem afeksi dan sistem kognisi. Meskipun berbeda, namun keduanya memiliki keterkaitan yang sangat kuat dan saling memengaruhi.
Manusia dapat merasakan empat tipe respons afektif: emosi, perasaan tertentu, suasana hati/mood, dan evaluasi. Setiap tipe tersebut dapat berupa respons positif atau negatif. Keempat tipe afeksi ini berbeda dalam hal pengaruhnya terhadap tubuh dan intensitas perasaan yang dirasakan. Semakin kuat intensitasnya, semakin besar pengaruh perasaan itu terhadap tubuh, misalnya terjadi peningkatan tekanan darah, kecepatan pernapasan, keluarnya air mata, atau rasa sakit di perut. Bila intensitasnya lemah, maka pengaruhnya pada tubuh tidak akan terasa.
Sistem kognisi terdiri dari lima proses mental, yaitu: memahami, mengevaluasi, merencanakan, memilih, dan berpikir. Proses memahami adalah proses menginterpretasi atau menentukan arti dari aspek tertentu yang terdapat dalam sebuah lingkungan. mengevaluasi berarti menentukan apakah sebuah aspek dalam lingkungan tertentu itu baik atau buruk, positif atau negatif, disukai atau tidak disukai. Merencanakan berarti menentukan bagaimana memecahkan sebuah masalah untuk mencapai suatu tujuan. Memilih berarti membandingkan alternatif solusi dari sebuah masalah dan menentukan alternatif terbaik, sedangkan berpikir adalah aktivitas kognisi yang terjadi dalam keempat proses yang disebutkan sebelumnya.
Fungsi utama dari sistem kognisi adalah untuk menginterpretasi, membuat masuk akal, dan mengerti aspek tertentu dari pengalaman yang dialami konsumen. Fungsi ke dua adalah memproses interpretasi menjadi sebuah task kognitif seperti mengidentifikasi sasaran dan tujuan, mengembangkan dan mengevaluasi pilihan alternatif untuk memenuhi tujuan tersebut, memilih alternatif, dan melaksanakan alternatif itu.
Besar kecilnya intensitas proses sistem kognitif berbeda-beda tergantung konsumennya, produknya, atau situasinya. Konsumen tidak selalu melakukan aktivitas kognisi secara ekstensif, dalam beberapa kasus, konsumen bahkan tidak banyak berpikir sebelum membeli sebuah produk.

F. Proses pengambilan keputusan pembelian.

Sebelum dan sesudah melakukan pembelian, seorang konsumen akan melakukan sejumlah proses yang mendasari pengambilan keputusan, yaitu:
  1. Pengenalan masalah (problem recognition). Konsumen akan membeli suatu produk sebagai solusi atas permasalahan yang dihadapinya. Tanpa adanya pengenalan masalah yang muncul, konsumen tidak dapat menentukan produk yang akan dibeli.
  2. Pencarian informasi (information source). Setelah memahami masalah yang ada, konsumen akan termotivasi untuk mencari informasi untuk menyelesaikan permasalahan yang ada melalui pencarian informasi. Proses pencarian informasi dapat berasal dari dalam memori (internal) dan berdasarkan pengalaman orang lain (eksternal).
  3. Mengevaluasi alternatif (alternative evaluation). Setelah konsumen mendapat berbagai macam informasi, konsumen akan mengevaluasi alternatif yang ada untuk mengatasi permasalahan yang dihadapinya.
  4. Keputusan pembelian (purchase decision). Setelah konsumen mengevaluasi beberapa alternatif strategis yang ada, konsumen akan membuat keputusan pembelian. Terkadang waktuyang dibutuhkan antara membuat keputusan pembelian dengan menciptakan pembelian yang aktual tidak sama dikarenakan adanya hal-hal lain yang perlu dipertimbangkan.
  5. Evaluasi pasca-pembelian (post-purchase evaluation) merupakan proses evaluasi yang dilakukan konsumen tidak hanya berakhir pada tahap pembuatan keputusan pembelian. Setelah membeli produk tersebut, konsumen akan melakukan evaluasi apakah produk tersebut sesuai dengan harapannya. Dalam hal ini, terjadi kepuasan dan ketidakpuasan konsumen. Konsumen akan puas jika produk tersebut sesuai dengan harapannya dan selanjutnya akan meningkatkan permintaan akan merek produk tersebut pada masa depan. Sebaliknya, konsumen akan merasa tidak puas jika produk tersebut tidak sesuai dengan harapannya dan hal ini akan menurunkan permintaan konsumen pada masa depan.

G. Faktor-faktor yang memengaruhi

Terdapat lima faktor internal yang relevan terhadap proses pembuatan keputusan pembelian:

  1. Motivasi (motivation) merupakan suatu dorongan yang ada dalam diri manusia untuk mencapai tujuan tertentu.
  2. Persepsi (perception) merupakan hasil pemaknaan seseorang terhadap stimulus atau kejadian yang diterimanya berdasarkan informasi dan pengalamannya terhadap rangsangan tersebut.
  3. Pembentukan sikap (attitude formation) merupakan penilaian yang ada dalam diri seseorang yang mencerminkan sikap suka/tidak suka seseorang akan suatu hal.
  4. Integrasi (integration) merupakan kesatuan antara sikap dan tindakan. Integrasi merupakan respon atas sikap yang diambil. Perasaan suka akan mendorong seseorang untuk membeli dan perasaan tidak suka akan membulatkan tekad seseorang untuk tidak membeli produk tersebut.



BAB III

PENUTUP


A. Kesimpulan


Perilaku konsumen adalah proses dan aktivitas ketika seseorang berhubungan dengan pencarian, pemilihan, pembelian, penggunaan, serta pengevaluasian produk dan jasa demi memenuhi kebutuhan dan keinginan.
Perilaku konsumen merupakan hal-hal yang mendasari konsumen untuk membuat keputusan pembelian. Untuk barang berharga jual rendah (low involvement) proses pengambilan keputusan dilakukan dengan mudah, sedangkan untuk barang berharga jual tinggi (high involvement) proses pengambilan keputusan dilakukan dengan pertimbangan yang matang.
Perilaku konsumen sendiri dapat di definisikan sebagai interaksi dinamis dari pengaruh dan kesadaran, perilaku, dan lingkungan dimana manusia melakuk.an pertukaran aspek hidupnya. Dalam kata lain perilaku konsumen mengikutkan pikiran dan perasaan yang dialami manusia dan aksi yang dilakukan saat proses konsumsi

B. Saran

Dalam hal ini kita harus pintar-pintar mengatur pola konsumsi kita yaitu dengan membeli barang yang benar-benar sangat diperlukan karena dengan begitu kita bisa menekan biaya. dan terimakasih telah berkunjung di blog saya saya tahu masih banyak kekurangn-kekurangan dari tulisan ini, untuk itu kritik dan saran yang membangun akan saya terima dengan baik silahkan jika ingin memberi saran bisa berkomentar di bawah ini.

Sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Perilaku_konsumen
http://rianwahyudi.blogspot.com/2012/03/makalah-perilaku-konsumen.html






Struktur Pasar  

Posted by taufik hidayat in

BAB I 

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

       Pasar adalah suatu tempat atau proses interaksi antara permintaan (pembeli) dan penawaran (penjual) dari suatu barang/jasa tertentu, sehingga akhirnya dapat menetapkan harga keseimbangan (harga pasar) dan jumlah yang diperdagangkan.
Jadi setiap proses yang mempertemukan antara pembeli dan penjual, maka akan membentuk harga yang disepakati antara pembeli dan penjual.
Dalam kehidupan sehari-hari kita dapat melihat pasar dalam bentuk fisik seperti pasar barang (barang konsumsi). Secara sederhana pasar dapat dikelompokkan menjadi:

a. Menurut segi fisiknya, pasar dapat dibedakan menjadi beberapa macam, di antaranya:
1) pasar tradisional
2) pasar raya
3) pasar abstrak
4) pasar konkrit
5) toko swalayan
6) toko serba ada

b. Sedangkan berdasarkan jenis barang yang dijual, pasar dibedakan menjadi beberapa  macam di antaranya:
1) pasar ikan
2) pasar sayuran
3) pasar buah-buahan
4) pasar barang elektronik
5) pasar barang perhiasan
6) pasar bahan bangunan
7) bursa efek dan saham.

Aktivitas usaha yang dilakukan di pasar pada dasarnya akan melibatkan dua subyek pokok, yaitu produsen dankonsumen. Kedua subyek tersebut masing-masing mempunyai peranan yang sangat besar terhadap pembentukan harga barang di pasar.

B. PERUMUSAN MASALAH

        A. Pengertian Pasar
        B. Jenis-Jenis Pasar
               1. Pasar persaingan sempurna
               2. Pasar persaingan tidak sempurna, yang biasanya ada beberapa jenis lagi diantaranya :
                        a. Pasar monopoli
                        b. Pasar oligopoly
                        c. Pasar monopolistic
                        d. Pasar duopoly


BAB II

ISI


A. Pengertian Struktur Pasar

       Struktur pasar adalah penggolongan produsen kepada beberapa bentuk pasar berdasarkan pada ciri-ciri seperti jenis produk yang dihasilkan, banyaknya perusahaan dalam industri, mudah tidaknya keluar atau masuk ke dalam industri dan peranan iklan dalam kegiatan industry

Biasanya dibagi kedalam beberapa jenis, yaitu

3. Pasar persaingan sempurna
4. Pasar persaingan tidak sempurna, yang biasanya ada beberapa jenis lagi diantaranya :

e. Pasar monopoli
f. Pasar oligopoly
g. Pasar monopolistic
h. Pasar duopoly

B. Jenis-Jenis Pasar

1. Pasar Persaingan Sempurna

Terjadi dimana, jumlah penjual dan pembeli yang banyak dengan produk yang bersifat homogen atau produk yang sama.
Sifat-sifat pasar persaingan sempurna :
- Jumlah penjual dan pembeli banyak
- Barang yang dijual sejenis, serupa dan mirip satu sama lain
- Penjual bersifat pengambil harga (price taker)
- Harga ditentukan mekanisme pasar permintaan dan penawaran (demand and supply)
- Posisi tawar konsumen kuat
- Sulit memperoleh keuntungan di atas rata-rata
- Sensitif terhadap perubahan harga
- Mudah untuk masuk dan keluar dari pasar
Aplikasi :

1. Produsen secara indivigual tidak dapat mempengaruhi harga
2. Harga ditentukan oleh pasar
3. Produsen sebagai price maker
4. Kurva sejajar sumbu horizontal

Dalam pasar persaingan sempurna, keputusan mengenai jumlah output perusahaan secara individual tidak bisa mempengaruhi tingkat harga, dan untuk keputusan mengenai penentuan harga, kurva permintaan menggambarkan secara horizontal, oleh karena itu harga dianggap konstan, berapapun output yang dihasilkan. Dengan demikian maka laba total akan didapat pada saat: MR = P = MC sepanjang P > AVC.
       Contoh dalam kehidupan nyata adalah pasar ikan  di muara angke,ada banyak penjual yang menjual ikan dengan macam-macam jenis yang sama tapi tidak pernah sepi karena banyak konsumen yang datang untuk membeli ikan disitu karena mereka tahu untuk kualitas ikan di situ.

2. Pasar Persaingan Tidak Sempurna

a.  Pasar Monopoli

Terjadi dimana, ketika hanya terdapat satu penjual yang menguasai pasar.
Sifat-sifat pasar monopoli :
- Hanya terdapat satu penjual atau produsen
- Harga dan jumlah kuantitas produk yang ditawarkan dikuasai oleh perusahaan monopoli
- Umumnya monopoli dijalankan oleh pemerintah untuk kepentingan hajat hidup orang banyak
- Sangat sulit untuk masuk ke pasar karena peraturan undang-undang maupun butuh sumber daya yang sulit didapat
- Hanya ada satu jenis produk tanpa adanya alternatif pilihan
- Tidak butuh strategi dan promosi untuk sukses
Ada beberapa penyebab terjadinya pasar monopoli, di antara penyebabnya adalah sebagai berikut:
1) Ditetapkannya Undang-undang (Monopoli Undang-undang). Atas pertimbangan pemerintah, maka pemerintah dapat memberikan hak pada suatu perusahaan seperti PT. Pos dan Giro, PT. PLN.
2) Hasil pembinaan mutu dan spesifikasi yang tidak dimiliki oleh perusahaan lain, sehingga lama kelamaan timbul kepercayaan masyarakat untuk selalu menggunakan produk tersebut.
3) Hasil cipta atau karya seseorang yang diberikan kepada suatu perusahaan untuk diproduksi, yang kita kenal dengan istilah hak paten atau hak cipta.
4) Sumber daya alam. Perbedaan sumber daya alam menyebabkan suatu produk hanya dikuasai oleh satu daerah tertentu seperti timah dari pulau Bangka.
5) Modal yang besar, berarti mendukung suatu perusahaan untuk lebih mengembangkan dan penguasaan terhadap suatu bidang usaha.

     Contoh nyata adalah pada waktu penjajahan, belanda menguasai setiap rempah-rempah yang ada di indonesia dengan membelinya sesuai dengan harga yang ditentukan oleh belanda.
PT.KAI kereta api di Indonesia hanya dimiliki atau dikelola oleh PT.KAI

b. Pasar Oligopoli

      suatu bentuk persaingan pasar yang didominasi oleh beberapa produsen atau penjual dalam satu wilayah area. Umumnya jumlah perusahaan lebih dari dua tetapi kurang dari sepuluh.
Sifat-sifat pasar oligopoli :
- Harga produk yang dijual relatif sama
- Pembedaan produk yang unggul merupakan kunci sukses
- Sulit masuk ke pasar karena butuh sumber daya yang besar
- Perubahan harga akan diikuti perusahaan lain
Jenis-jenis pasar Oligopoli

Berdasarkan produk yang diperdagangkan, pasar oligopoli dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu :
1. Pasar oligopoli murni (pure oligopoly)
Ini merupakan praktek oligopoli dimana barang yang diperdagangkan merupakan barang yang bersifat identik, misalnya praktek oligopoli pada produk air mineral dalam kemasan atau semen.
2. Pasar oligopoli dengan pembedaan (differentiated oligopoly)
Pasar ini merupakan suatu bentuk praktek oligopoli dimana barang yang diperdagangkan dapat dibedakan, misalnya pasar sepeda motor di Indonesia yang dikuasai oleh beberapa merek terkenal seperti Honda, Yamaha dan Suzuki

Produk-produk air mineral dalam kemasan merupakan salah satu contoh bentuk praktek pasar oligopoli murni, sebab produk yang ditawarkan merupakan barang yang bersifat identik.

c.  Pasar monopolistik

     Bentuk pasar di mana terdapat banyak produsen yang menghasilkan barang serupa tetapi memiliki perbedaan dalam beberapa aspek/merupakan cirri dari produk masing-masing.
Sifat-sifat pasar monopolistik :
- Untuk unggul diperlukan keunggulan bersaing yang berbeda
- Mirip dengan pasar persaingan sempurna
- Brand yang menjadi ciri khas produk berbeda-beda
- Produsen atau penjual hanya memiliki sedikit kekuatan merubah harga
- Relatif mudah keluar masuk pasar.

     Contoh dalam kehidupan nyata, seperti yang lagi trend adalah keripik singkong. Dimulai dari keripik singkong yang di beri nama  maichi, sekarang sudah mulai menjamur dimana-mana keripik dengan model yang hampir mirip dengan nama berbeda ataupun hanya dengan logo yang berbeda tapi menggunakan nama maichi.

d. Pasar Duopoli

Duopoli adalah suatu pasar di mana penawaran suatu jenis barang dikuasai oleh dua perusahaan.
Contoh: Penawaran minyak pelumas dikuasai oleh Pertamina dan Caltex.

Studi Kasus

 Pada masa sekarang-sekarang banyak sekali bisnis-bisnis yang dijalankan oleh berbagai masyarakat. Contohnya saja adalah bisnis online shop, bisnis pulsa, dan lain sebagainya. Pada kali ini kami akan membahas mengenai bisnis pulsa elektrik. Bagi kita yang memulai usaha kecil-kecilan tentunya ada saja hambatan yang sering dialami oleh pelaku bisnis, tetapi dalam dunia usaha kiranya harus selalu memiliki gairah dan pikiran yang terbuka. Memiliki pikiran untuk selalu berfikir kreatif agar usaha kita semakin maju, sukses dan lancar.

 Bisnis pulsa adalah sebuah peluang bisnis yang tidak akan pernah mati. Modal kecil proses tidak berbelit-belit bisa langsung buka counter pulsa dimana saja. Karena setiap orang pasti membutuhkan pulsa, baik untuk menelpon, sms, atau browsing. Hampir setiap orang memiliki handphone, bahkan lebih dari 1. Handphone pun bukan lagi disebut sebagai barang mewah melainkan sudah menjadi kebutuhan pribadi,baik anak kecil,pejabat,karyawan, mahasiswa, dan pedagang pun sudah memilkinya. Bisnis pulsa adalah sebuah peluang usaha yang real. Hanya dengan melakukan pendaftaran dan pengisisan deposit sebesar 50rb, sudah bisa untuk berjualan pulsa atau mengisi pulsa sendiri. Hasil yang diperoleh berbanding lurus dengan seberapa giat menjalankan bisnis pulsa ini. Jika aktif maka akan memperoleh hasil yang lebih cepat dan lebih besar. Tinggal pakai deposit yang Anda miliki kapan saja dan dimana saja 24 jam nonstop. Untuk menjalankan bisnis pulsa ini tidak dibutuhkan modal besar. Lakukan saja sebagai bisnis sambilan dalam mengisi waktu luang.

 Dari tahun ke tahun, pemilik handphone terus meningkat sementara harga hp sendiri justru semakin turun. Bisnis pulsa ini bisa jadi usaha sambilan. Keuntungannya :  tidak perlu repot cari counter pulsa, sekaligus dapat harga distributor pulsa yang jauh lebih murah.


BAB III

PENUTUP

Kesimpulan :
Dari makalah yang kami buat ada point – point penting tentang Materi Struktur Pasar, yaitu :
       - Struktur pasar  adalah Penggolongan berbagai jenis pasar berdasarkan strukturnya.
      -       Struktur pasar  biasanya dibagi kedalam beberapa jenis, yaitu pasar persaingan sempurna dan pasar persaingan tidak sempurna.
       - Pasar persaingan sempurna adalah persaingan yg terjadi dimana, jumlah penjual dan pembeli yang banyak dengan produk yang bersifat homogen atau produk yang sama.
       - Pasar persaingan tidak sempurna biasanya dibagi beberapa jenis, yaitu Pasar monopoli, Pasar oligopoly, Pasar monopolistic, Pasar oligopsoni, dan Pasar duopoly.

Saran :

Tentunya ada kekurangan tentang makalah kami, kerena itu kami berharap banyak untuk para pembaca untuk memberikan kritik dan saran yang membangun agar  sempurnanya makalah di kesempatan - kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi para pembaca, khususnya bagi pembaca yang membutuhkan ilmu dari makalah kami.


sumber : 
http://arzamitra.wordpress.com/2011/11/13/
http://putracenter.net/2009/07/22/teori-ekonomi-mikro-struktur-pasar/
http://diwika.blogspot.com/2011/03/makalah-struktur-pasar.html
http://back-stabber666.blogspot.com/2012/03/makalah-struktur-pasar.html


PENENTUAN HARGA,PENAWARAN, DAN PERMINTAAN.  

Posted by taufik hidayat in

BAB I

PENDAHULUAN

A.  LatarBelakang

Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Teori Organisasi Umum 2 (softskill), serta memenuhi salah satu nilai di mata kuliah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan informasi bagi pembacanya, dan bermanfaat untuk materi yang akan kami bahas mengenai “Penentuan Harga Permintaan dan Penawaran”.
Tidak bisa dipungkiri bahwa perilaku masyarakat di jaman sekarang adalah perilaku masyarakat yang konsumtif terhadap barang apa saja. Maka dari itu  dalam kehidupan ekonomi produsen dan konsumen adalah suatu kesatuan yang sangat sulit untuk dipisahkan,kehidupan, konsumen berlomba-lomba untuk memperoleh penawaran yang setinggi-tingginya, sedangkan prodesen berusaha mendapatkan keuntungan yang besar, di sinilah muncul penentuan harga permintaan dan penawaran.

B. Perumusan masalah

Dalam makalah ini kita hendak membahas bagaimana pentingnya ilmu ekonomi dalam menentukan harga, baik dalam penawaran maupun jumlah permintaan khususnya masalah yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari.
A. PENENTUAN HARGA
  1. Pengertian
  2. Tujuan Penetapan Harga
  3. Metode Penetapan Harga
B. PENAWARAN
  1. Pengertian
  2. Faktor
  3. Hukum Pnawaran
  4. Kurva Penawaran
  5. Kurva Pergeseran
C. PERMINTAAN
  1. Pengertian
  2. Faktor
  3. Macam-Macam Permintaan
  4. Hukum Permintaan
  5. Macam-Macam Permintaan
  6. Kurva Permintaan
  7. Pergeseran Kurva permintaan


BAB II

ISI 

A. PENENTUAN HARGA

1. Pengertian Harga

     Harga adalah suatu nilai tukar dari produk, barang maupun jasa yang dinyatakan dalam satuan moneter. Harga merupakan salah satu penentu keberhasilan suatu perusahaan karena harga menentukan seberapa besar keuntungan yang akan diperoleh perusahaan dari penjualan produknya baik berupa barang maupun jasa. Menetapkan harga terlalu tinggi akan menyebabkan penjualan akan menurun namun jika harga terlalu rendah akan mengurangi keuntungan yang akan di peroleh.
    Harga merupakan salah satu bagian yang sangat penting dalam pemasaran suatu produk karena harga adalah satu dari empat bauran pemasaran / marketing mix (4P = product, price, place, promotion / produk, harga, distribusi, promosi). Harga adalah suatu nilai tukar dari produk barang maupun jasa yang dinyatakan dalam satuan moneter.
    Harga merupakan salah satu penentu keberhasilan suatu perusahaan karena harga menentukan seberapa besar keuntungan yang akan diperoleh perusahaan dari penjualan produknya baik berupa barang maupun jasa.
   Menetapkan harga terlalu tinggi akan menyebabkan penjualan akan menurun, namun jika harga terlalu rendah akan mengurangi keuntungan yang dapat diperoleh organisasi perusahaan.

2. Tujuan Penetapan Harga
  1. Mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya Dengan menetapkan harga yang kompetitif maka perusahaan akan mendulang untung yang optimal.
  2. Mempertahankan perusahaan Dari marjin keuntungan yang didapat perusahaan akan digunakan untuk biaya operasional perusahaan. Contoh : untuk gaji/upah karyawan, untuk bayar tagihan listrik, tagihan air bawah tanah, pembelian bahan baku, biaya transportasi, dan lain sebagainya.
  3. Menggapai ROI (Return on Investment) Perusahaan pasti menginginkan balik modal dari investasi yang ditanam pada perusahaan sehingga penetapan harga yang tepat akan mempercepat tercapainya modal kembali / roi.
  4. Menguasai Pangsa Pasar Dengan menetapkan harga rendah dibandingkan produk pesaing, dapat mengalihkan perhatian konsumen dari produk kompetitor yang ada di pasaran.
  5. Mempertahankan status quo Ketika perusahaan memiliki pasar tersendiri, maka perlu adanya pengaturan harga yang tepat agar dapat tetap mempertahankan pangsa pasar yang ada.

3. Cara / Teknik / Metode Penetapan Harga Produk

  1. Pendekatan Permintaan dan Penawaran (supply demand approach) Dari tingkat permintaan dan penawaran yang ada ditentukan harga keseimbangan (equilibrium price) dengan cara mencari harga yang mampu dibayar konsumen dan harga yang diterima produsen sehingga terbentuk jumlah yang diminta sama dengan jumlah yang ditawarkan.
  2. Pendekatan Biaya (cost oriented approach) Menentukan harga dengan cara menghitung biaya yang dikeluarkan produsen dengan tingkat keuntungan yang diinginkan baik dengan markup pricing dan break even analysis.
  3. Pendekatan Pasar (market approach) Merumuskan harga untuk produk yang dipasarkan dengan cara menghitung variabel-variabel yang mempengaruhi pasar dan harga seperti situasi dan kondisi politik, persaingan, sosial budaya, dan lain-lain.

B. PENAWARAN

1. Pengertian Penawaran

     Penawaran adalah jumlah barang atau komoditi yang akan diproduksi dan ditawarkan untuk dijual dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat sosial dalam suatu pasar ekonomi.Pengertian lain dari penawaran adalah jumlah barang atau jasa yang tersedia dan dapat dijual oleh penjual pada berbagai tingkat harga, dan pada waktu tertentu.

2. Beberapa faktor yang mempengaruhi penawaran:

1.Harga barang itu sendiri.
Semakin tinggi harga barang maka jumlah penawaran akan meningkat. Harga tinggi merupakan daya tarik bagi produsen untuk memproduksi lebih banyak lagi dan juga daya tarik bagi produsen baru untuk masuk ke pasar. Sebaliknya, semakin rendah harga barang, maka produsen semakin enggan untuk berproduski sehingga jumlah penawaran akan menurun.

2.    Harga faktor produksi.
Naik atau turunnya harga faktor-faktor produksi akan mengakibatkan naik dan turunnya biaya produksi. Hal ini akan mempengaruhi penawaran suatu jenis barang.

3.    Tingkat produksi.
semakin tinggi tingkat teknologi yang diterapkan, semakin efisien pula perusahaan itu, atau dengan kata lain, biaya produksi dapat ditekan, dan pada akhirnya barang dan jasa yang ditawarkan pun akan bertambah.

4.    Ekspektasi/perkiraan
Apabila produsen memperkirakan kemungkinan peningkatan harga barang atau jasa, penurunan harga sumber-sumber produksi, juga peningkatan pendapatan konsumen, maka perkiraan produsen itu akan semakin meningkatkan besarnya penawaran kepada konsumen.


3. Hukum Penawaran

Jumlah barang yang ditawarkan akan meningkat apabila harga naik, dan akan berkurang jika harga turun, atau perubahan penawaran berbanding lurus dengan perubahan harga

4. Kurva Penawaran

Sesuai dengan hukum dari penawaran, dimana penawaran berbanding lurus dengan harga yang ditawarkan, maka berikut ini adalah contoh bentuk umum dari kurva penawaran yang normal


5. Pergeseran Kurva Penawaran
Perubahan pada faktor-faktor sebagaimana telah disebutkan di atas dapat menggeser kurva penawaran ke kiri maupun ke kanan. Kurva penawaran akan bergeser ke kiri apabila penawaran berkurang dan bergeser ke kanan apabila penawaran bertambah.


C. PERMINTAAN

1. Pengertian Permintaan

Permintaan (demand) adalah banyaknya jumlah barang atau jasa yang ingin dan mampu dibeli oleh konsumen, pada berbagai tingkat harga, dan pada waktu tertentu.
Pebgertian lain dari permintaan adalah jumlah barang atau komoditi yang diminta oleh pembeli untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sosial dalam suatu pasar ekonomi.

2. Beberapa faktor yang mempengaruhi permintaan :

1.    Harga barang itu sendiri.
Hubungan antara harga barang dengan jumlah permintaan barang tersebut adalah negatif. Kenaikan harga akan direspon dengan penurunan permintaan barang, dan juga sebaliknya.

2.    Harga barang lain yang berkaitan.
Peningkatan harga barang substitusi akan mengakibatkan permintaan suatu barang tertentu akan meningkat, dan sebaliknya jika harga barang substitusi menurun, maka permintaan akan barang itu menurun.

3.    Tingkat pendapatan.
Apabila pendapatan masyarakat bertambah, maka tentu akan terjadi perubahan pola permintaan di pasar.

4.    Selera konsumen.
Apabila barang atau jasa itu sedang banyak disukai, maka permintaan barang atau jasa itu pun akan meningkat. Keadaan sebaliknya akan terjadi apabila barang atau jasa itu tidak disukai lagi oleh konsumen.

5.    Ekspektasi/perkiraan.
Apabila ia memperkirakan bahwa tingkat pendapatannya akan meningkat, maka jumlah permintaan pun akan cenderung meningkat. Sebaliknya, apabila ia memperkirakan bahwa tingkat pendapatannya akan menurun, maka jumlah permintaan pun akan cenderung menurun.

3. Macam-macam permintaan:

  1. permintaan efektif    : permintaan konsumen atau pembeli yang disertai dengan kemampuan membayar
  2. potensial potensial  : permintaan yang memiliki kemampuan untuk membeli, tetapi belum melaksanakan pembelian
  3. permintaan absurd  : permintaan yang tidak berdaya beli atau permintaan yang tidak disertai dengan kemampuan membayar
4. Hukum Permintaan

Jumlah barang atau jasa yang diminta akan bertambah jika harga turun dan akan berkurang jika harga naik pada periode tertentu perubahan permintaan berbanding terbalik dengan perubahan harga

5. Kurva Permintaan

Sesuai dengan hukum dari permintaan, dimana permintaan berbanding terbalik dengan harga yang ditawarkan, maka berikut ini adalah contoh bentuk umum dari kurva penawaran yang normal.
















6. Pergeseran Kurva Permintaan

Perubahan pada faktor-faktor sebagaimana telah disebutkan di atas dapat menggeser kurva permintaan ke kiri maupun ke kanan. Kurva penawaran akan bergeser ke kiri apabila permintaan berkurang dan bergeser ke kanan apabila permintaan bertambah.













BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

  Penentuan Harga, Penawaran serta Permintaan sangat diperlukan dalam perkembangan sistem ekonomi.Penentuan Harga bersumber pada penawaran dan permintaan.Penawaran bersumber pada kuantitas barang yang akan diproduksi dan ditawarkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat,sedangkan Permintaan bersumber pada kuantitas permintaan barang berdasarkan harga yang ditawarkan.

   Ilmu ekonomi ini tidak selalu bisa diterapkan disetiap Negara,banyak faktor-faktor yang mempengaruhi baik dalam penawaran maupun permintaan,diataranya harga,mutu barang,kebutuhan,gaya hidup, dsb. Pelajaran dari teori ini menjelaskan kepada mahasiswa bagaimana seharusnya menentukan harga,agar hukum penawaran dan permintaan dapat berjalan seimbang,sehingga terciptanya masyarakat yang paham ekonomi dan berkualitas.

B. SARAN
  1. Menentukan strategi penentuan harga sebaiknya perusahaan benar-benar sudah mengetahui dengan pasti apa yg jadi peluang, ancaman, kekuatan dan kelemahan perusahaan pada saat ini.
  2. Langah2 dalam menentukan strategi dan metode harga dilakukan dengan sebaik-baiknya.
  3. Tingkatkan dan pertahankan mutu dan pelayanan untuk kepuasan pelanggan.
Untuk memperkirakan bahwa dalam suatu pasar yg kompetitif, harga sebagai penyeimbang antara kualitas yang diminta oleh konsumen dan kuantitas yg ditawarkan oleh produsen, untuk menciptakan keseimbangan ekonomi antara harga dan kuantitas


sumber:

RUANG LINGKUP EKONOMI  

Posted by taufik hidayat in


BAB I
PENDAHULUAN



1.     Latar Belakang Masalah

Dalam rangka memenuhi  tugas saya untuk mata kuliah teori organisasi umum menjadi latar belakang utama saya dalam pembuatan makalah ini. Tetapi, selain itu untuk membantu menerangkan gambaran tentang ilmu ekonomi. Apaq itu ilmu ekonomi? Ilmu ekonomi adalah suatu bidang ilmu pengetahuan yang sangat luas liputannya. Oleh sebab itu sangatlah sulit untuk membuat definisi yang akan memberikan gambaran yang tepat mengenai analisis-analisis yang diliputi oleh ilmu ekonomi. Inilah latar belakang saya dalam membuat makalah ruang lingkup ekonomi.

2.      Perumusan Masalah
A. Pengertian
B. Sitem Perekonomian
C. Tindakan,Motif Dan Prinsip Ekonomi


BAB II
ISI



A.      Pengertian
Kata ekonomi berasal dari bahasa Yunani yaitu ecos dan nomos yang artinya adalah cara pengelolaan suatu rumah tangga. Sedangkan Ilmu ekonomi atau ekonomika mempelajari tentang manajemen rumah tangga tersebut. Ekonomika sendiri berarti sebuah studi tentang penggunaan sumber daya yang langka (scarce) untuk memenuhi keinginan manusia (yang tidak terbatas). Menurut  Profesor  P.  A. Semuelson, ilmu ekonomi adalah :
“Suatu  studi  mengenai  individu-individu  dan  masyarakat  membuat pilihan, dengan atau tanpa penggunaan uang, dengan menggunakan  sumber-sumber daya yang terbatas, tetapi dapat digunakan dalam berbagai cara untuk menghasilkan berbagai jenis barang dan jasa serta mendistribusikannya untuk kebutuhan konsumen, sekarang dan di masa datang, kepada berbagai individu dan golongan masyarakat”. Dengan begitu terjadilah masalah ekonomi dimana terbatasnya sumber kebutuhan manusia. Masalah seperti ini terjadi akibat permintaan akan kebutuhan tersebut, sedangkan daya produksinya tidak bisa memenuhi permintaan.

Ada 3 hal pokok yang ada dalam perekonomian:
1. Produksi
2. Konsumsi
3. Perdagangan

B.    Sitem Perekonomian

Menurut Dumairy (1966), Sistem ekonomi adalah suatu sistem yang mengatur serta menjalin hubungan ekonomi antar manusia dengan seperangkat kelembagaan dalam suat tatanan kehidupan, selanjutnya dikatakannya pula bahwa suatu sistem ekonomi tidaklah harus berdiri sendiri, tetapi berkaitan dengan falsafah, padangan dan pola hidup masyarakat tempatnya berpijak.

            Macam – macam Sistem Perekonomian:

1      Sistem Perekonomian Kapitalisme, yaitu sistem ekonomi yang memberikan kebebasan secara penuh kepada setiap orang untuk melaksanakan kegiatan menjual barang dan sebagainya. Dalam sistem perekonomian kapitalis,semua orang bebas bersaing dalam bisnis untuk memperoleh laba yang sebesar besarnya.
2       Sistem perekonomian sosialisme, yaitu sistem perekonomian yang memberikan kebebasan yang cukup besar kepada setiap orang untuk melaksanakan kegiatan ekonomi, tetapi dngan campur tangan pemerintah.Pemerintah masuk ke dalam perekonomian untuk mengatur tata kehidupan perekonomian negara serta jenis jenis perekonomian yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh Negara.
3       Sistem Perekonomian komunisme, adalah sistem ekonomi dimana peran pemerintah sebagai pengatur seluruh sumber2x kegiatan perekonomian.Setiap orang tak boleh memiliki kekayaan pribadi. Sehingga nasib seseorang bisa ditentukan oleh pemerintah.Semua unit bisnis. mulai dari yang kecil hingga yng besar dimiliki oleh pemerintah dengan tujuan Pemerataan Ekonomi dan kebersamaan.
4       Sistem Ekonomi Merkantilisme, yaitu suatu sistem politik ekonomi yang sangat mementingkan perdagangan internasional dengan tujuan memperbanyak aset& modal yang dimiliki negara.
5       Sistem Perekonomian Fasisme, yaitu paham yang mengedepankan bangsa sendiri dan memandang rendah bangsa lain, dengan kata lain, fasisme merupakan sikap rasionalism yang berlebihan.

Mikroekonomi dan Makroekonomi
a. Mikroekonomi
Sementara ilmu ekonomi mikro mempelajari variabel-variabel ekonomi dalam lingkup kecil misalnya perusahaan, rumah tangga.
Dalam ekonomi mikro ini dipelajari tentang bagaimana individu menggunakan sumber daya yang dimilikinya sehingga tercapai tingkat kepuasan yang optimum. Secara teori, tiap individu yang melakukan kombinasi konsumsi atau produksi yang optimum bersama dengan individu-individu lain akan menciptakan keseimbangan dalam skala makro dengan asumsi ceteris paribus.
b. Makroekonomi
Ekonomi makro atau makroekonomi adalah studi tentang ekonomi secara keseluruhan. Makroekonomi menjelaskan perubahan ekonomi yang memengaruhi banyak rumah tangga (household), perusahaan, dan pasar. Ekonomi makro dapat digunakan untuk menganalisis cara terbaik untuk memengaruhi target-target kebijaksanaan seperti pertumbuhan ekonomi, stabilitas harga, tenaga kerja dan pencapaian kesimbangan neraca yang berkesinambungan.

Ilmu ekonomi muncul karena adanya tiga kenyataan berikut :
·         Kebutuhan manusia relatif tidak terbatas.
·         Sumber daya tersedia secara terbatas.
·         Masing-masing sumber daya mempunyai beberapa alternatif penggunaan.
Secara garis besar ilmu ekonomi dapat dipisahkan menjadi dua yaitu ilmu ekonomi mikro dan ilmu ekonomi makro. Pengertian dan perbedaan ekonomi makro dan ekonomi mikro terletak pada ruang lingkup kajian ekonomi.

Perbedaan ekonomi mikro dan ekonomi makro
-       Harga
Ekonomi Mikro: Harga ialah nilai dari suatu komoditas (barang tertentu saja).
Ekonomi Makro: Harga adalah nilai dari komoditas secara agregat (keseluruhan).
-       Unit analisis
Ekonomi Mikro adalah: Ilmu ekonomi yang membahas tentang kegiatan ekonomi secara individual. Contohnya permintaan dan dan penawaran, perilaku konsumen, perilaku produsen, pasar, penerimaan, biaya dan laba atau rugi perusahaan.
Ekonomi Makro adalah: Ilmu ekonomi yang membahas tentang kegiatan ekonomi secara keseluruhan. Contohnya pendapatan nasional, pertumbuhan ekonomi, inflasi, pengangguran, investasi dan kebijakan ekonomi.
-       Tujuan analisis
Ekonomi Mikro: Lebih memfokuskan pada analisis tentang cara mengalokasikan sumber daya agar dapat dicapai kombinasi yang tepat.
Ekonomi Makro: Lebih memfokuskan pada analisis tentang pengaruh kegiatan ekonomi terhadap perekonomian secara keseluruhan.

C.    Tindakan,Motif Dan Prinsip Ekonomi

Tindakan ekonomi adalah setiap usaha manusia yang dilandasi oleh pilihan yang paling baik dan paling menguntungkan. misalnya: Ibu memasak dengan kayu bakar karena harga minyak tanah sangat mahal. Tindakan ekonomi terdiri atas dua aspek, yaitu :
-       Tindakan ekonomi Rasional, setiap usaha manusia yang dilandasi oleh pilihan yang paling menguntungkan dan kenyataannya demikian.
-       Tindakan ekonomi Irrasional, setiap usaha manusia yang dilandasi oleh pilihan yang paling menguntungkan namun kenyataannya tidak demikian.

Motif ekonomi adalah alasan ataupun tujuan seseorang sehingga seseorang itu melakukan tindakan ekonomi. Motif ekonomi terbagi dalam dua aspek:
-       Motif Intrinsik, disebut sebagai suatu keinginan untuk melakukan tidakan ekonomi atas kemauan sendiri.
-       Motif ekstrinsik, disebut sebagi suatu keinginan untuk melakukan tidakan ekonomi atas dorongan orang lain.
Pada prakteknya terdapat beberapa macam motif ekonomi:
-       Motif memenuhi kebutuhan
-       Motif memperoleh keuntungan
-       Motif memperoleh penghargaan
-       Motif memperoleh kekuasaan
-       Motif sosial / menolong sesame

Prinsip ekonomi merupakan pedoman untuk melakukan tindakan ekonomi yang didalamnya terkandung asas dengan pengorbanan tertentu diperoleh hasil yang maksimal.


BAB III
PENUTUP



A.    Kesimpulan
Setelah menjelaskan secara ringkas mengenai ruang lingkup ekonomi, kita dapat simpulkan bahwa ekonomi adalah segala yang menyangkut semua tatanan kehidupan dan menjalin  hubungan ekonomi antar manusia dengan seluruh kelembagaan.

B.    Saran
Kami harapkan dari teman-teman pembaca untuk memberi kritik and saran yang membangun bagi saya karena saya tahu makalah ini masih banyak kesalahan dan masih jauh dari kesempurnaan untuk itu itu dipersilahkan kritik dan sarannya.